by: http://www.konsultasimenulisbuku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:trik-menulis-biografi-yang-menarik&catid=34:tips-menulis-buku&Itemid=12
Banyak politisi atau pejabat yang melakukan pencitraan dengan membeberkan kisah hidupnya melalui sebuah buku biografi. Hanya, karena dilakukan cara yang kurang tepat , strategi tersebut menjadi kontraproduktif.
Penulisan buku merupakan sarana yang cukup efektif dalam penyebaran pengetahuan, membangun personal brand dan PENCITRAAN. Sayangnya, sejumlah buku yang mengisahkan kehidupan seorang politisi atau pejabat, gagal menarik perhatian publik. Biografi tersebut hanya menjadi pajangan di toko buku, karena penjualannya yang tidak terlalu mengembirakan.
Setidaknya, ada sejumlah kelemahan yang saya temukan dalam sejumlah penulisan biografi.
1. Kebanyakan pembaca ingin mengetahui kisah hidup seorang manusia, dan bukan mahluk “setengah dewa”. Itu sebabnya reality show di televisi yang mengisahkan kehidupan seseorang apa adanya, menarik perhatian banyak orang, meskipun yang ditampilkan soal remeh temeh namun memanusiakan tokoh yang ditampilkan. Namun untuk sejumlah biografi yang pernah saya baca hal yang disajikan cenderung hal-hal luar biasa dari seorang tokoh, kadang sedikit melebih-lebihkan.
2. Orang suka mengikuti fakta yang terukur atau informasi yang bersifat detail, yang jelas menyebutkan jumlah, tanggal, tinggi, berat dsb. Hanya, banyaj buku biografi banyak dihiasi ungkapan-ungkapan yang lebih menyiratkan subjektivitas. Misalnya, Budiman adalah seorang yang baik, sukses, menawan. Tentu Anda perlu menjelaskan apa dasar atau ukuran dari baik, sukses atau menawan tersebut.
3. Kebanyakan pembaca buku mengharapkan sesuatu baru. Artinya pembaca biografi tidak ingin dijelaskan jika SBY adalah presiden Indonesia, Jusuf Kalla adalah mantan Wakil presiden, karena semua orang mengetahui itu. Namun yang ingin mereka dengar adalah kisah SBY yang ternyata seorang pemalu ketika muda, atau Jusuf Kalla pernah mencontek ketika ujian (misalnya). Sayangnya banyak biografi yang berisikan hal-hal yang umum.
4. Bukan tidak boleh sebuah biografi menceritakan kesuksesan seseorang. Namun kebanyakan pembaca mengharapkan penjelasan tentang bagaimana keberhasilan itu dicapai. Orang tidak ingin mendengar bahwa “kesuksesan itu adalah sebuah takdir”, “atau “keberhasilan sang tokoh karena ia adalah manusia terpilih”. Secara umum orang tertarik mengetahui bagaimana cara belajar, motivasi, cara berpikir seseorang tokoh yang merupakan kunci dari keberhasilannya. Atau dengan kata lain buku biografi harus bisa memberikan inspirasi bagi pembacanya.
Oleh sebab itu melihat analisa di atas, jika Anda ingin menuliskan kisah hidup Anda, tips yang perlu Anda lakukan adalah:
1. Sebaiknya ceritakan diri Anda apa adanya. Jangan berupaya mengkultuskan diri Anda melalui sebuah biografi. Berikan fakta-fakta tentang diri Anda, termasuk pada hal-hal yang tidak biasa.
2. Jangan menggunakan kata-kata pujian untuk pribadi Anda, kecuali Anda bisa menyajikan hal-hal pendukung secara objektif. Biarkan pujian itu muncul di pikiran pembaca Anda dan bukan di buku Anda.
3. Jadikan tujuan Anda menulis buku adalah untuk menginspirasi orang lain melalui kisah hidup Anda.
4. Hindari cara konvensional mengemas sebuah buku biografi, dengan menampilkan foto di cover depan, menyebutkan nama Anda pada judulnya atau semata-mata bercerita tentang jalan hidup Anda . Melainkan biarkan orang membaca buku Anda seolah-seolah mencerna sebuah pemikiran dan kisah hidup inspirasi. Tampilkan foto diri Anda di sela-sela buku atau di akhir. Kecuali buku biografi Anda hanya dijadikan koleksi pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar