Wah… segar sekali rasanya hari ini akhirnya saya bisa jadi anak kuliah lagi, setelah sekitar 1 bulan lebih kemarin menjadi seorang ‘pengacara’, alias Pengangguran Banyak Acara hehehe… Meski begitu, bukan berarti selama liburan kemarin saya benar-benar menganggur tanpa kerjaan, justru sebaliknya, sebagai seorang anak kuliah ‘yang rajin’, liburan 1 bulan kemarin merupakan hari yang penuh dengan pembelajaran bagi saya.
Jadi Anak Kuliah yang Rajin
Jika melihat situasi hari pertama untuk memulai kesibukkan setelah libur panjang, rasa-rasanya saya memiliki suatu pertanyaan dalam diri tentang anak kuliah itu, karena dari beberapa keluh kesah yang terungkapkan oleh beberapa teman kampus saya, saya jadi punya pertanyaan. Apa benar, kalau anak kuliah itu pemalas?
Jawabannya sudah pasti memang tidak semua anak kuliah itu pemalas, ya kan? Tapi yang membuat saya heran adalah, sebenarnya apa saja sih yang bisa dilakukan atau diciptakan sebagai seorang penerus keberlangsungan suatu negara, yaitu para mahasiwa? Rasa-rasanya koq, saya jarang sekali mendengar ada anak kuliah yang mampu menghebohkan masyarakat di dunia?
Malah justru sebaliknya, sepertinya cuma para generasi tua yang mampu mengguncang masyarakat dunia dengan berbagai usaha serta temuannya itu. Lalu dimanakah hasil usaha serta hasil cipta dari anak kuliah? Memang benar, kalau sekarang memang sudah semakin banyak ciptaan-ciptaan baru dari hasil usaha keras para mahasiswa, tapi dimana anak kuliah yang lain?
Disaat saya sedang terpikirkan akan hal ini bersamaan ketika saya hendak pulang ke rumah, saya melihat sebuah warung kopi di dekat kampus saya, dan tidak perlu ditanya lagi, ternyata banyak sekali teman-teman kampus yang nongkrong di warung kopi tersebut! Begitukah sikap seorang anak kuliah, yang sebenarnya selalu diharapkan untuk bisa meneruskan keberlangsungan hidup suatu negara?
Di sini saya memang bukan siapa-siapa yang mungkin juga telah mampu mengguncangkan masyarakat dunia dengan suatu ciptaan yang saya buat, dan saya juga tidak merasa kalau saya juga lebih baik dari anak kuliah yang lain, melainkan hanya ingin menuliskan sesuatu yang sedang saya ingat tentang sikap seorang anak kuliah yang sebenarnya diharapkan oleh negara.
Bahwa, apakah pantas seorang anak kuliah itu dipenuhi hari-harinya dengan tanpa adanya sesuatu yang bisa mengembangkan meski itu hanya untuk dirinya sendiri? Yaps, dalam usaha pengembangan tidaklah harus langsung berdampak besar, jika kita bisa mengembangkan sesuatu yang kecil, bukan kah itu sebenarnya juga bisa akan menghasilkan dampak yang besar di masa depan nanti?
Apalagi kalau sudah melewati libur panjang, karena biasanya kan anak kuliah itu ketika sebelum menikmati libur panjangnya, mereka perlu mengerjakan berbagai tumpukan tugas terlebih dahulu? Nah, tahu sendiri kan, kira-kira bagaimana sifat asli manusia, apalagi cuma seorang anak kuliah, kalau sudah diberi tugas yang begitu berat, maka mereka ingin ‘imbalan’ yang setimpal, atau istilahnya balas dendam di hari liburnya.
Wah…wah…wah… hari libur jadi sasaran balas dendam setelah mendapati berbagai tumpukan tugas, akhirnya tidak jarang ada anak kuliah yang selama liburan jadi ‘pengacara’. Kalau sudah begini, maka ketika memasuki hari pertama kuliah lagi setelah libur panjang, akhirnya keluh kesah seorang anak kuliah pemalas pun terlontarkan.
Bukan bermaksud sok menasihati, artikel ini cuma sekedar rasa penasaran saya tentang beberapa teman-teman kampus saya yang sejak kemarin keluh kesahnya bikin bosan didengar. Untuk itu, bagi Anda yang merasa masih sebagai seorang anak kuliah atau mahasiswa, coba deh tanya ke diri sendiri, sudah pantaskan kita menjadi anak kuliah yang sudah berkedudukan sebagai seorang mahasiswa? :)
NB: Anda suka dengan artikel Anak Kuliah Itu Pemalas??? tersebut? Kalau suka, Anda bisa membagikannya kepada teman-teman Anda menggunakan berbagai fasilitas share yang ada dibawah.
Wah… segar sekali rasanya hari ini akhirnya saya bisa jadi anak kuliah lagi, setelah sekitar 1 bulan lebih kemarin menjadi seorang ‘pengacara’, alias Pengangguran Banyak Acara hehehe… Meski begitu, bukan berarti selama liburan kemarin saya benar-benar menganggur tanpa kerjaan, justru sebaliknya, sebagai seorang anak kuliah ‘yang rajin’, liburan 1 bulan kemarin merupakan hari yang penuh dengan pembelajaran bagi saya.
Jika melihat situasi hari pertama untuk memulai kesibukkan setelah libur panjang, rasa-rasanya saya memiliki suatu pertanyaan dalam diri tentang anak kuliah itu, karena dari beberapa keluh kesah yang terungkapkan oleh beberapa teman kampus saya, saya jadi punya pertanyaan. Apa benar, kalau anak kuliah itu pemalas?
Jawabannya sudah pasti memang tidak semua anak kuliah itu pemalas, ya kan? Tapi yang membuat saya heran adalah, sebenarnya apa saja sih yang bisa dilakukan atau diciptakan sebagai seorang penerus keberlangsungan suatu negara, yaitu para mahasiwa? Rasa-rasanya koq, saya jarang sekali mendengar ada anak kuliah yang mampu menghebohkan masyarakat di dunia?
Malah justru sebaliknya, sepertinya cuma para generasi tua yang mampu mengguncang masyarakat dunia dengan berbagai usaha serta temuannya itu. Lalu dimanakah hasil usaha serta hasil cipta dari anak kuliah? Memang benar, kalau sekarang memang sudah semakin banyak ciptaan-ciptaan baru dari hasil usaha keras para mahasiswa, tapi dimana anak kuliah yang lain?
Disaat saya sedang terpikirkan akan hal ini bersamaan ketika saya hendak pulang ke rumah, saya melihat sebuah warung kopi di dekat kampus saya, dan tidak perlu ditanya lagi, ternyata banyak sekali teman-teman kampus yang nongkrong di warung kopi tersebut! Begitukah sikap seorang anak kuliah, yang sebenarnya selalu diharapkan untuk bisa meneruskan keberlangsungan hidup suatu negara?
Di sini saya memang bukan siapa-siapa yang mungkin juga telah mampu mengguncangkan masyarakat dunia dengan suatu ciptaan yang saya buat, dan saya juga tidak merasa kalau saya juga lebih baik dari anak kuliah yang lain, melainkan hanya ingin menuliskan sesuatu yang sedang saya ingat tentang sikap seorang anak kuliah yang sebenarnya diharapkan oleh negara.
Bahwa, apakah pantas seorang anak kuliah itu dipenuhi hari-harinya dengan tanpa adanya sesuatu yang bisa mengembangkan meski itu hanya untuk dirinya sendiri? Yaps, dalam usaha pengembangan tidaklah harus langsung berdampak besar, jika kita bisa mengembangkan sesuatu yang kecil, bukan kah itu sebenarnya juga bisa akan menghasilkan dampak yang besar di masa depan nanti?
Apalagi kalau sudah melewati libur panjang, karena biasanya kan anak kuliah itu ketika sebelum menikmati libur panjangnya, mereka perlu mengerjakan berbagai tumpukan tugas terlebih dahulu? Nah, tahu sendiri kan, kira-kira bagaimana sifat asli manusia, apalagi cuma seorang anak kuliah, kalau sudah diberi tugas yang begitu berat, maka mereka ingin ‘imbalan’ yang setimpal, atau istilahnya balas dendam di hari liburnya.
Wah…wah…wah… hari libur jadi sasaran balas dendam setelah mendapati berbagai tumpukan tugas, akhirnya tidak jarang ada anak kuliah yang selama liburan jadi ‘pengacara’. Kalau sudah begini, maka ketika memasuki hari pertama kuliah lagi setelah libur panjang, akhirnya keluh kesah seorang anak kuliah pemalas pun terlontarkan.
Bukan bermaksud sok menasihati, artikel ini cuma sekedar rasa penasaran saya tentang beberapa teman-teman kampus saya yang sejak kemarin keluh kesahnya bikin bosan didengar. Untuk itu, bagi Anda yang merasa masih sebagai seorang anak kuliah atau mahasiswa, coba deh tanya ke diri sendiri, sudah pantaskan kita menjadi anak kuliah yang sudah berkedudukan sebagai seorang mahasiswa?
- See more at: http://www.iprasblog.com/anak-kuliah-itu-pemalas/925#sthash.NgDBqg5j.dpufWah… segar sekali rasanya hari ini akhirnya saya bisa jadi anak kuliah lagi, setelah sekitar 1 bulan lebih kemarin menjadi seorang ‘pengacara’, alias Pengangguran Banyak Acara hehehe… Meski begitu, bukan berarti selama liburan kemarin saya benar-benar menganggur tanpa kerjaan, justru sebaliknya, sebagai seorang anak kuliah ‘yang rajin’, liburan 1 bulan kemarin merupakan hari yang penuh dengan pembelajaran bagi saya.
Jika melihat situasi hari pertama untuk memulai kesibukkan setelah libur panjang, rasa-rasanya saya memiliki suatu pertanyaan dalam diri tentang anak kuliah itu, karena dari beberapa keluh kesah yang terungkapkan oleh beberapa teman kampus saya, saya jadi punya pertanyaan. Apa benar, kalau anak kuliah itu pemalas?
Jawabannya sudah pasti memang tidak semua anak kuliah itu pemalas, ya kan? Tapi yang membuat saya heran adalah, sebenarnya apa saja sih yang bisa dilakukan atau diciptakan sebagai seorang penerus keberlangsungan suatu negara, yaitu para mahasiwa? Rasa-rasanya koq, saya jarang sekali mendengar ada anak kuliah yang mampu menghebohkan masyarakat di dunia?
Malah justru sebaliknya, sepertinya cuma para generasi tua yang mampu mengguncang masyarakat dunia dengan berbagai usaha serta temuannya itu. Lalu dimanakah hasil usaha serta hasil cipta dari anak kuliah? Memang benar, kalau sekarang memang sudah semakin banyak ciptaan-ciptaan baru dari hasil usaha keras para mahasiswa, tapi dimana anak kuliah yang lain?
Disaat saya sedang terpikirkan akan hal ini bersamaan ketika saya hendak pulang ke rumah, saya melihat sebuah warung kopi di dekat kampus saya, dan tidak perlu ditanya lagi, ternyata banyak sekali teman-teman kampus yang nongkrong di warung kopi tersebut! Begitukah sikap seorang anak kuliah, yang sebenarnya selalu diharapkan untuk bisa meneruskan keberlangsungan hidup suatu negara?
Di sini saya memang bukan siapa-siapa yang mungkin juga telah mampu mengguncangkan masyarakat dunia dengan suatu ciptaan yang saya buat, dan saya juga tidak merasa kalau saya juga lebih baik dari anak kuliah yang lain, melainkan hanya ingin menuliskan sesuatu yang sedang saya ingat tentang sikap seorang anak kuliah yang sebenarnya diharapkan oleh negara.
Bahwa, apakah pantas seorang anak kuliah itu dipenuhi hari-harinya dengan tanpa adanya sesuatu yang bisa mengembangkan meski itu hanya untuk dirinya sendiri? Yaps, dalam usaha pengembangan tidaklah harus langsung berdampak besar, jika kita bisa mengembangkan sesuatu yang kecil, bukan kah itu sebenarnya juga bisa akan menghasilkan dampak yang besar di masa depan nanti?
Apalagi kalau sudah melewati libur panjang, karena biasanya kan anak kuliah itu ketika sebelum menikmati libur panjangnya, mereka perlu mengerjakan berbagai tumpukan tugas terlebih dahulu? Nah, tahu sendiri kan, kira-kira bagaimana sifat asli manusia, apalagi cuma seorang anak kuliah, kalau sudah diberi tugas yang begitu berat, maka mereka ingin ‘imbalan’ yang setimpal, atau istilahnya balas dendam di hari liburnya.
Wah…wah…wah… hari libur jadi sasaran balas dendam setelah mendapati berbagai tumpukan tugas, akhirnya tidak jarang ada anak kuliah yang selama liburan jadi ‘pengacara’. Kalau sudah begini, maka ketika memasuki hari pertama kuliah lagi setelah libur panjang, akhirnya keluh kesah seorang anak kuliah pemalas pun terlontarkan.
Bukan bermaksud sok menasihati, artikel ini cuma sekedar rasa penasaran saya tentang beberapa teman-teman kampus saya yang sejak kemarin keluh kesahnya bikin bosan didengar. Untuk itu, bagi Anda yang merasa masih sebagai seorang anak kuliah atau mahasiswa, coba deh tanya ke diri sendiri, sudah pantaskan kita menjadi anak kuliah yang sudah berkedudukan sebagai seorang mahasiswa?
- See more at: http://www.iprasblog.com/anak-kuliah-itu-pemalas/925#sthash.NgDBqg5j.dpufWah… segar sekali rasanya hari ini akhirnya saya bisa jadi anak kuliah lagi, setelah sekitar 1 bulan lebih kemarin menjadi seorang ‘pengacara’, alias Pengangguran Banyak Acara hehehe… Meski begitu, bukan berarti selama liburan kemarin saya benar-benar menganggur tanpa kerjaan, justru sebaliknya, sebagai seorang anak kuliah ‘yang rajin’, liburan 1 bulan kemarin merupakan hari yang penuh dengan pembelajaran bagi saya.
Jika melihat situasi hari pertama untuk memulai kesibukkan setelah libur panjang, rasa-rasanya saya memiliki suatu pertanyaan dalam diri tentang anak kuliah itu, karena dari beberapa keluh kesah yang terungkapkan oleh beberapa teman kampus saya, saya jadi punya pertanyaan. Apa benar, kalau anak kuliah itu pemalas?
Jawabannya sudah pasti memang tidak semua anak kuliah itu pemalas, ya kan? Tapi yang membuat saya heran adalah, sebenarnya apa saja sih yang bisa dilakukan atau diciptakan sebagai seorang penerus keberlangsungan suatu negara, yaitu para mahasiwa? Rasa-rasanya koq, saya jarang sekali mendengar ada anak kuliah yang mampu menghebohkan masyarakat di dunia?
Malah justru sebaliknya, sepertinya cuma para generasi tua yang mampu mengguncang masyarakat dunia dengan berbagai usaha serta temuannya itu. Lalu dimanakah hasil usaha serta hasil cipta dari anak kuliah? Memang benar, kalau sekarang memang sudah semakin banyak ciptaan-ciptaan baru dari hasil usaha keras para mahasiswa, tapi dimana anak kuliah yang lain?
Disaat saya sedang terpikirkan akan hal ini bersamaan ketika saya hendak pulang ke rumah, saya melihat sebuah warung kopi di dekat kampus saya, dan tidak perlu ditanya lagi, ternyata banyak sekali teman-teman kampus yang nongkrong di warung kopi tersebut! Begitukah sikap seorang anak kuliah, yang sebenarnya selalu diharapkan untuk bisa meneruskan keberlangsungan hidup suatu negara?
Di sini saya memang bukan siapa-siapa yang mungkin juga telah mampu mengguncangkan masyarakat dunia dengan suatu ciptaan yang saya buat, dan saya juga tidak merasa kalau saya juga lebih baik dari anak kuliah yang lain, melainkan hanya ingin menuliskan sesuatu yang sedang saya ingat tentang sikap seorang anak kuliah yang sebenarnya diharapkan oleh negara.
Bahwa, apakah pantas seorang anak kuliah itu dipenuhi hari-harinya dengan tanpa adanya sesuatu yang bisa mengembangkan meski itu hanya untuk dirinya sendiri? Yaps, dalam usaha pengembangan tidaklah harus langsung berdampak besar, jika kita bisa mengembangkan sesuatu yang kecil, bukan kah itu sebenarnya juga bisa akan menghasilkan dampak yang besar di masa depan nanti?
Apalagi kalau sudah melewati libur panjang, karena biasanya kan anak kuliah itu ketika sebelum menikmati libur panjangnya, mereka perlu mengerjakan berbagai tumpukan tugas terlebih dahulu? Nah, tahu sendiri kan, kira-kira bagaimana sifat asli manusia, apalagi cuma seorang anak kuliah, kalau sudah diberi tugas yang begitu berat, maka mereka ingin ‘imbalan’ yang setimpal, atau istilahnya balas dendam di hari liburnya.
Wah…wah…wah… hari libur jadi sasaran balas dendam setelah mendapati berbagai tumpukan tugas, akhirnya tidak jarang ada anak kuliah yang selama liburan jadi ‘pengacara’. Kalau sudah begini, maka ketika memasuki hari pertama kuliah lagi setelah libur panjang, akhirnya keluh kesah seorang anak kuliah pemalas pun terlontarkan.
Bukan bermaksud sok menasihati, artikel ini cuma sekedar rasa penasaran saya tentang beberapa teman-teman kampus saya yang sejak kemarin keluh kesahnya bikin bosan didengar. Untuk itu, bagi Anda yang merasa masih sebagai seorang anak kuliah atau mahasiswa, coba deh tanya ke diri sendiri, sudah pantaskan kita menjadi anak kuliah yang sudah berkedudukan sebagai seorang mahasiswa?
- See more at: http://www.iprasblog.com/anak-kuliah-itu-pemalas/925#sthash.NgDBqg5j.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar