by: http://hiburan.kompasiana.com/musik/2013/07/31/dari-gangnam-style-harlem-shake-hingga-goyang-cesar-580666.html
Dunia hiburan pada masa millenium ini merupakan puncaknya, bayangkan saja kita dapat mengakses apa pun yang kita suka hanya dengan sekali tekan tombol ‘klik’ kita dapat mencari yang apapun baik itu lagu, video, film, atau apapun!! Pokoknya apapun bisa deh.
Persaingan di dunia hiburan juga semakin bertambah dengan tingkat informasi yang cepat seperti yusup (tempat nonton video dari seluruh dunia) ataupun jejaring sosial yang bisa membawa anda ketenaran dalam sekejab! Sekarang seperti yang kita ketahui lagi boomingnya si arya “demi tuhan”, Jerremy Tety, ataupun sekarang dibulan Ramadhan ini ada goyang caesar “buka titik” atau goyang kejang-kejang begitu orang bilangnya. Fenomena seperti ini yang pada masa sekarang membuat orang-orang bisa tenar dan dapat duit tentunya.
Sekarang pada masanya tarian atau dance-dance yang membuat heboh dunia. Semua pasti tahu dance-dance yang terkenal sekarang seperti gangnam style yang mencapai kira-kira 360 juta viewers dan hampir 3,6 juta like di yusup dan menjadikan psy artist papan atas dunia. Padahal kalau kita kembali ke masa lampau kira-kira tahun 2000-an tarian yang unik juga pernah membuat dunia heboh dan itu sebelum adanya yusup. Anda tahu trio wanita Las Ketchup dengan single lagunya Asereje? Pasti semua tahu donk, goyangannya waduhai dan penjualan album nya mencapai 300 ribu kopi saat rilis tahun Oktober 2002 meskipun lagu tersebut di rumor kan merupakan lagu untuk pemujaan setan. Kalau lagu yang lebih zaman lagi seperti Macarena yang dibawa kan oleh Los Del Rio tahun 1995 juga sangat melunjak pada saat itu, ya tahun 1995 kita hanya sekedar melihat di televisi saja dengan tarian membolak-balik itu menjadi primadona saat itu.
Lalu apa bedanya 2 lagu yang diatas tadi dengan lagu dan tarian dari LMFAO dengan Party-Rock nya yang sebelumnya sempat dinobatkan menjadi video terlaris sebelum digeser oleh Gangnam Style atau Harlem Shake yang ramai ditiru? Bedanya? Tidak ada, semua hanya popularitas sesaat saja namun yang membuat Party rock, gangnam style, maupun harlem shake hebat adalah media effectnya yang luar biasa dahsyat. Zaman dulu kita hanya bisa melihat Las Ketchup di acara musik top ten dan itu pun muncul sekali-kali. Sekarang orang-orang dari penjuru dunia menganggap tarian-tarian tersebut harus diikuti biar terlihat gaul dan kadang-kadang mereka juga mencari popularitas atau mendompleng tarian tersebut.
Seharusnya kita bangsa Indonesia juga harus bisa memanfaatkan media effect ini sebagai bahan kajian untuk membuat heboh dunia dengan tarian kita. Kalau anda tahu bahwa Gangnam Style diambil dari nama sebuah kota di Korsel yaitu Gangnam, sehingga sekarang kota tersebut terkenal. Lalu kenapa tarian kita tidak berani ditonjolkan kepermukaan? Salah satunya adalah para pemuda kita malu akan tarian kita sendiri yang bisa dibilang kuno dan mereka menilai kalau sudah bisa membawakan tarian orang luar maka akan di cap keren. Padahal tarian kayak Harlem Shake menurut saya tidak jelas makna dari tarian tersebut, bukan maksud menjelekan hanya saja menilai dari estetika tarian saja.
Sepertinya hal tersebut diambil positif oleh si caesar yang menjadikan goyang kejang-kejangnya menjadi tren pada bulan ramadhan ini meskipun penonton belum banyak yang melihat di yusup. Goyangan nya terlihat unik dengan musik koplo yang khas Indonesia membuat dance modern ini bisa juga menjadi pengikut ketularan media effectnya Gangnam Style. Semoga ada demam Goyang Caesar (Caesar Dance) …. KEEP SMILE!!
Dunia hiburan pada masa millenium ini merupakan puncaknya, bayangkan saja kita dapat mengakses apa pun yang kita suka hanya dengan sekali tekan tombol ‘klik’ kita dapat mencari yang apapun baik itu lagu, video, film, atau apapun!! Pokoknya apapun bisa deh.
Persaingan di dunia hiburan juga semakin bertambah dengan tingkat informasi yang cepat seperti yusup (tempat nonton video dari seluruh dunia) ataupun jejaring sosial yang bisa membawa anda ketenaran dalam sekejab! Sekarang seperti yang kita ketahui lagi boomingnya si arya “demi tuhan”, Jerremy Tety, ataupun sekarang dibulan Ramadhan ini ada goyang caesar “buka titik” atau goyang kejang-kejang begitu orang bilangnya. Fenomena seperti ini yang pada masa sekarang membuat orang-orang bisa tenar dan dapat duit tentunya.
Sekarang pada masanya tarian atau dance-dance yang membuat heboh dunia. Semua pasti tahu dance-dance yang terkenal sekarang seperti gangnam style yang mencapai kira-kira 360 juta viewers dan hampir 3,6 juta like di yusup dan menjadikan psy artist papan atas dunia. Padahal kalau kita kembali ke masa lampau kira-kira tahun 2000-an tarian yang unik juga pernah membuat dunia heboh dan itu sebelum adanya yusup. Anda tahu trio wanita Las Ketchup dengan single lagunya Asereje? Pasti semua tahu donk, goyangannya waduhai dan penjualan album nya mencapai 300 ribu kopi saat rilis tahun Oktober 2002 meskipun lagu tersebut di rumor kan merupakan lagu untuk pemujaan setan. Kalau lagu yang lebih zaman lagi seperti Macarena yang dibawa kan oleh Los Del Rio tahun 1995 juga sangat melunjak pada saat itu, ya tahun 1995 kita hanya sekedar melihat di televisi saja dengan tarian membolak-balik itu menjadi primadona saat itu.
Lalu apa bedanya 2 lagu yang diatas tadi dengan lagu dan tarian dari LMFAO dengan Party-Rock nya yang sebelumnya sempat dinobatkan menjadi video terlaris sebelum digeser oleh Gangnam Style atau Harlem Shake yang ramai ditiru? Bedanya? Tidak ada, semua hanya popularitas sesaat saja namun yang membuat Party rock, gangnam style, maupun harlem shake hebat adalah media effectnya yang luar biasa dahsyat. Zaman dulu kita hanya bisa melihat Las Ketchup di acara musik top ten dan itu pun muncul sekali-kali. Sekarang orang-orang dari penjuru dunia menganggap tarian-tarian tersebut harus diikuti biar terlihat gaul dan kadang-kadang mereka juga mencari popularitas atau mendompleng tarian tersebut.
Seharusnya kita bangsa Indonesia juga harus bisa memanfaatkan media effect ini sebagai bahan kajian untuk membuat heboh dunia dengan tarian kita. Kalau anda tahu bahwa Gangnam Style diambil dari nama sebuah kota di Korsel yaitu Gangnam, sehingga sekarang kota tersebut terkenal. Lalu kenapa tarian kita tidak berani ditonjolkan kepermukaan? Salah satunya adalah para pemuda kita malu akan tarian kita sendiri yang bisa dibilang kuno dan mereka menilai kalau sudah bisa membawakan tarian orang luar maka akan di cap keren. Padahal tarian kayak Harlem Shake menurut saya tidak jelas makna dari tarian tersebut, bukan maksud menjelekan hanya saja menilai dari estetika tarian saja.
Sepertinya hal tersebut diambil positif oleh si caesar yang menjadikan goyang kejang-kejangnya menjadi tren pada bulan ramadhan ini meskipun penonton belum banyak yang melihat di yusup. Goyangan nya terlihat unik dengan musik koplo yang khas Indonesia membuat dance modern ini bisa juga menjadi pengikut ketularan media effectnya Gangnam Style. Semoga ada demam Goyang Caesar (Caesar Dance) …. KEEP SMILE!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar