Kamis, 29 Agustus 2013

JANGAN TERLALU MEMANJAKAN ANAK, Pengaruh Negatif Bila Anak Terlalu Dimanja

Memiliki buah hati memang menjadi salah satu anugerah terindah dan kebanggaan bagi setiap orang tua. Namun tidak sedikit dari para orang tua yang karena saking sayangnya sama anak malah bersikap berlebihan dalam memanjakan dan menuruti semua keinginan anaknya.
Sebagai anak, saya dulu memang bukan anak yang suka dimanja oleh orang tua, bukan hanya karena ketiadaan finansial, tapi saya merasa bahwa saya tidak memerlukan hal itu, sehingga saya pun akhirnya belajar untuk mencoba hidup mandiri. Walau kadang terpikir setelah kini memiliki anak, saya pun ingin untuk sekali-kali memanjakan anak dengan semisal membelikannya mainan baru untuk merangsang perkembang motoriknya, atau membelikannya baju baru jika dia bisa sesuatu, maklum anak saya masih berusia 1 tahun dan tumbuh kembangnya masih terus akan berproses hingga dirasa dia pun bisa melakukan semuanya sendiri.
http://assets.kompas.com/data/photo/2009/08/05/1854188p.jpg 
Memang apabila mendidik anak terlalu keras juga kurang tepat, namun sebaliknya juga bila terlalu memanjakan anak ternyata kurang baik lho untuk dilakukan. Selain akan membuat kita sendiri kerepotan dengan ulah manja si anak, terlalu memanjakan anak memiliki dampak negatif bagi sang anak di saat ia telah beranjak dewasa.
Kita sebagai orang tua harus lebih memahami dan lebih berhati-hati dalam mendidiknya. Kita harus lebih bijaksana dan mengerti kapan waktunya untuk bersikap keras dan kapan waktunya untuk memanjakan anak. Tentunya sebagai orang tua kita tidak boleh membiarkan anak manja selamanya kan?
Ada banyak hal yang merupakan pengaruh negatif bagi anak bila terlalu dimanjakan, diantaranya adalah:
1. Kurang Peka atau Kurang Inisiatif
Karena anak telah terbiasa dilayani, ini akan membuat anak menjadi kurang peka. Kurang adanya inisiatif untuk melakukan atau menyelesaikan sesuatu yang bermanfaat. Lebih baik sejak masih kecil ajarkan anak untuk mengerjakan sesuatu sendirian. Maksudnya untuk hal-hal yang mudah biarkan ia mencoba menyelesaikannya sendiri. Dan itu juga dilakukan ketika anak memang dirasa bisa untuk mengerjakan hal itu. Anak saya di usianya yang masih satu tahun, dia mulai ingin mencoba makan sendiri tanpa disuapin, walau terkadang yang ada malah bikin berantakan tapi dalam rangka proses belajar, kotor sedikit gak papa kan?
2. Jadi Pemalas
Bila anak terus dibiarkan menjadi manja, pada akhirnya anak akan cenderung menjadi seorang yang pemalas, sulit untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas atau tanggung jawab yang sebenarnya dapat dia selesaikan. Untuk itu, rangsang terus anak untuk mencoba berbagai hal yang positif sehingga anak pun akan terpacu kreatifitasnya dan tentunya dengan tetap mendampingi anak karena walau bagaimanapun yang namanya anak terkadang datang rasa manjanya semisal ketika dia sakit. Jadi proses untuk tidak memanjakan memang butuh proses, disesuaikan pula situasi dan kondisinya :)
3. Keceredasan emosional menjadi rendah.
Hilangnya rasa empati, menghargai dan hilangnya rasa tanggung jawab akan membuat kecerdasan emosional sang anak menjadi rendah. Sikap ini tentunya membuat sang anak akan menjadi sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Jadi.. biarkan anak untuk melakukan setiap hal yang dia inginkan selama itu bernilai positif. Karena terkadang anak selalu dilarang-larang oleh orang tuanya sehingga anak akan takut melakukan sesuatu dan tergantung pada orang tuanya. Apalagi jika anak selalu dituruti keinginannya, maka dia akan menjadi seorang yang egois dan senang memerintah sesuatu kepada orang lain karena dia tidak terbiasa melakukan pekerjaan tersebut.
4. Sulit untuk Bersosialisasi
Salah satu akibat dari anak yang terlalu dimanja adalah akan membuat ia sulit untuk bersosialisasi. Hubungan dengan teman-temannya biasanya akan menjadi seperti seorang majikan dan anak buah. Ini terjadi karena di rumah dia tidak dibiasakan untuk mandiri, pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan sendiri dia tidak pernah melakukannya karena sudah terbiasa dilakukan oleh pembantu atau orang tuanya. Semisal ketika anak ingin makan, dia tidak mau mengambil sendiri makanannya tapi dia akan meminta sama pembantu atau orang tuanya. Beda halnya ketika anak masih kecil dan belum bisa makan sendiri, tapi alangkah repotnya kan kalau hal ini berlangsung terus sampai anak beranjak besar?
Demikianlah beberapa efek negatif bila anak terlalu dimanja. Belum ada kata terlambat untuk membuat anak tidak manja dan dapat hidup mandiri. Tentunya diperlukan kesabaran dan kerja keras kita sebagai orang tua dalam merubah perilaku manja anak-anak. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!
Disarikan dari Majalah Sakinah Volume 11, No.6 dengan tambahan dari  papapz.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar