Sedangkan alasan Polisi menuduh Tamerlan sebagai pelaku bom Boston karena Tamerlan dan adiknya membawa tas ransel saat kejadian. Alasan lain karena Tamerlan mempunyai jejaring sosial Vkontakte (Facebook-nya Rusia), dan mengungkapkan pernah bersekolah di SD di kota Makhachkala, Dagesta, Rusia selatan, antara 1999 dan 2001.
Lamannya di jejaring itu mengungkapkan bahwa Dzhokhar adalah lulusan Cambridge Ringe & Latin School, Massachusetts pada 2011. Dia menyebut “Islam” sebagai agamanya, dan “karir dan uang” sebagai tujuan utama hidupnya. Laman ini juga memuat daftar informasi mengenai Chechnya dan Islam serta berbagai masjid di seluruh dunia. Di situs itu dikutipkan sejumlah lelucon mengenai prilaku tidak adil terhadap warga Muslim di Kaukasus Utara yang menjadi wilayah Rusia.
Lalu, apa hubungannya dengan bom Boston sehingga Polisi membunuh Tamerlan tanpa alasan yang jelas? Padahal sebelumnya Badan Penyidik Federal Amerika FBI menyatakan tekadnya mengejar pelaku dan akan menyeratnya ke pengadilan, tapi nyatanya licik.
Di sisi lain, Ayah Tamerlan mengatakan bahwa anaknya tidak bersalah. Tamerlan dijebak oleh dinas rahasia. “Menurut saya , kedua anak saya dijebak oleh dinas rahasia karena mereka beragama Islam,” kata Anzor Tsarnaev, kepada kantor berita Interfax di Makhachkala, sebuah kota di Kaukasus Utara Rusia, lapor AFP.Saya yakin di balik terbunuhnya Tamerlan ada rahasia besar yang disembunyikan oleh Amerika Serikat. Kalau Tamerlan tidak dubunuh, ia akan menceritakan fakta yang sebenarnya siapa di belakang Tamerlan. Bisa saja apa yang dikatakan Ayah Tamerlan itu benar.
by: http://hukum.kompasiana.com/2013/04/20/siapa-di-belakang-pelaku-bom-boston-552900.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar